– Hingga saat ini, banyak individu menjalankan kehidupan mereka dengan mematuhi sejumlah besar pedoman kesehatan yang tampaknya logis dan rasional.
Meskipun demikian, adakah bukti ilmiah untuk semuanya? Ironinya, tidak ada. Dengan kemajuan riset dalam bidang kedokteran dan ilmu nutrisi, banyak pandangan tentang pola makan sehat yang selama ini diterima ternyata kurang tepat.
Berdasarkan artikel di Your Tango pada hari Rabu (9/4), berikut adalah tujuh pedoman kesehatan yang sering dipercaya bermanfaat namun ternyata tidak memiliki bukti ilmiah yang mendukungnya.
1. “Kamu sebaiknya meminum delapan cangkir air setiap harinya”
Banyak yang meyakini untuk menjaga kesehatan tubuh, seseorang harus mengonsumsi delapan gelas air putih per harinya. Akan tetapi, Maggie Moon, R.D., seorang ahli nutrisi dari Los Angeles menyatakan pandangan tersebut hanyalah sebuah mitos.
Keperluan cairan dalam tubuh tak hanya datang dari pemakaian air putih saja, melainkan juga dipenuhi oleh berbagai jenis makanan serta minuman lainnya yang dikonsumsi, misalnya buah-buahan, sayuran, sop, ataupun teh.
Di samping itu, keperluan air tiap individu bervariasi bergantung pada tingkat aktivitas fisik, situasi iklim, serta proses metabolisme dalam tubuh. Tak ada angka tetap yang cocok bagi seluruh manusia.
Karenanya, biarkan rasa dahaga menjadi penanda alami bagi tubuh Anda ketika perlu asupan cairan. Memaksa diri untuk minum delapan gelas sehari mungkin tak selalu dibutuhkan dan bahkan dapat memberatkan kerja tubuh.
2. “Anda perlu membuang air besar setiap hari”
Pandangan yang menyatakan bahwa BAB perlu dilakukan setiap hari juga termasuk dalam mitos populer.
Menurut Dr. Holly Phillips, frekuensi buang air besar yang dianggap normal sangat beragam di antara setiap orang, berkisar dari tiga kali sehari sampai tiga kali dalam satu minggu.
Hal utamanya adalah kekonsistenan dan kenyamanan. Namun, jika frekuensi atau pola pembuangan Anda mengalami perubahan mendadak dengan gejala seperti nyeri, adanya darah, ataupun penampilan feses yang sangat berbeda dari biasanya, maka sebaiknya waspada.
Namun, apabila Anda merasa sehat dan tidak mengalami gejala lainnya, maka tak perlu khawatir ketika tidak buang air besar setiap harinya.
3. “Anda perlu istirahat selama 8 jam tiap malam”
Walaupun banyak pedoman kesehatan mengatakan bahwa tidur selama 8 jam merupakan durasi istirahat optimal, nyatanya keperluan tidur tiap individu dapat bervariasi.
Menurut rekomendasi dari
National Sleep Foundation
, orang dewasa disarankan untuk tidur selama 7 sampai 9 jam setiap malam supaya dapat bekerja dengan baik secara mental dan fisik.
Beberapa orang hanya membutuhkan waktu tidur selama 6 jam, sedangkan sebagian lainnya perlu hingga 9 jam agar terasa betul-betul istirahat dengan baik.
Oleh karena itu, daripada fokus hanya pada durasi 8 jam istirahat, observasilah kondisi tubuh Anda setelah bangun tidur. Bila Anda merasa segar, tidak mudah lelah sepanjang hari, serta mampu berkonsentrasi dengan baik, maka hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan akan waktu tidur Anda telah terpenuhi.
4. “Anda perlu melaksanakan proses detoks secara teratur”
Konsep yang menyebutkan bahwa tubuh memerlukan pembersihan rutin menggunakan jus atau suplemen tertentu telah menjelma sebagai fenomena trendi. Akan tetapi, seperti dijelaskan oleh pakar nutrisi Maggie Moon, tubuh kita sebetulnya dilengkapi dengan mekanisme detoksifikasi bawaan, utamanya melalui fungsi liver dan ginjal.
Produk detoks mungkin aman digunakan, namun bila dijadikan pengganti makanan sehat dapat membuat tubuh kurang mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan.
Tidak ada bukti yang cukup kuat menunjukkan bahwa “minuman detoks” bisa membersihkan zat beracun dengan efektif dibandingkan dengan sistem alamiah dalam tubuh kita.
Oleh karena itu, metode optimal untuk memperkuat proses detoksifikasi alamiah ialah dengan menjauhi makanan yang kaya akan lemak jenuh, gula buatan, konsumsi minuman keras berlebihan, serta merokok.
5. “Kamu perlu menjauhi makanan berkarbohidrat.”
Karbohidrat kerap diidentifikasi sebagai faktor pemicu penambahan berat badan, yang membuat sebagian besar orang menjauhi konsumsi beras, roti, ataupun kentang.
Menurut Maggie Moon, karbohidrat secara umum tidak mengakibatkan kegemukan, melainkan konsumsi kalori berlebih dari pilihan makanan yang kurang tepatlah yang sebenarnya menjadi penyebab bertambahnya berat badan.
Karbohidrat kompleks yang diperoleh dari sumber seperti biji-bijian utuh, sayur-sayuran, serta buah-buahan adalah elemen krusial dalam diet yang seimbang.
Jauhi makanan berkarbohidrat olahan seperti kue, minuman bersoda, dan roti putih, serta ganti dengan pilihan karbohidrat yang tinggi serat dan nutrisi.
6. “Anda perlu menggunakan sabun antibakteri serta pembersih tangan khusus.”
Banyak individu menggunakan sabun antibakteri ataupun pembersih tangan berbahan alkohol sebagai langkah tambahan dalam melindungi diri dari bakteri.
Akan tetapi, suatu penelitian pada tahun 2015 yang dipublikasikan di
Journal of Antimicrobial Chemotherapy
Menunjukkan bahwa tak terdapat perbedaan yang mencolok antara sabun reguler dengan sabun antibakteri dalam mengeliminasi bakteri.
Menggunakan terlalu banyak produk antibakteri dapat menyebabkan dampak negatif berupa kekeringan pada kulit atau meningkatnya resiko ketahanan bakteria.
Hal utamanya adalah mencuci tangan secara tepat memakai sabun reguler serta air mengalir setidaknya selama 20 detik. Metode ini dianggap sebagai cara terbaik dan termudah untuk menjaga kebersihan tangan dari bakteri.
7. “Anda bisa jatuh sakit apabila pergi ke luar rumah dengan rambut masih basah”
Banyak orangtua di masa lalu meyakini bahwa pergi ke luar rumah dengan rambut yang masih lembap dapat memicu flu atau gangguan dingin masuk tubuh.
Meski begitu, menurut Dr. Holly Phillips, seorang pakar dalam bidang kesehatan wanita serta pengarangnya
The Exhaustion Breakthrough
, pandangan tersebut tidak tepat dari sudut pandang ilmiah.
Demam dan flu hanya dapat timbul akibat paparan virus, bukan disebabkan oleh suhu yang rendah atau berada di bawah hujan dengan rambut masih lembap.
Studi mengindikasikan bahwa virus yang menjadi penyebab influenza sebenarnya bertumbuh dengan lebih pesar di lingkungan bersuhu rendah. Akan tetapi, tak terdapat bukti yang mendukung klaim bahwa berpakaian basah dapat secara langsung membuat seseorang jatuh sakit.
Oleh karena itu, walaupun suhu yang rendah dapat menurunkan pertahanan tubuh, faktor utama mengapa Anda jatuh sakit adalah akibat dari paparan terhadap virus influenza atau common cold.
***
0 Komentar